80s toys - Atari. I still have
BursaCerita.jw.lt adalah situs yang update cerita dewasa terbaru, cerita seks paling panas, cerita hot seru.

Nikmatnya Ngentot Mama Tiri

Cerita Dewasa Seks Nikmatnya Ngentot Mama Tiri

Pagi itu pintu kamarku diketuk dari luar. aku terbangun dan beranjak membuka pintu. Mama Tiriku sudah berdiri didepan pintu kamarku. Mama Gina adalah ibu tiriku. sejak ibu kandungku bercerai dengan ayahku tiga tahun yang lalu, ayah memutuskan untuk menikah lagi. dan Mama Gina-lah yang dipilih ayah untuk menemani hari-harinya yang sepi. dengan perbedaan umur yang cukup jauh, bagi ayah Mama Gina adalah wanita yang ideal. dilihat dari wajah cantiknya dan hatinya yang baik, Mama Gina sudah sempurna untuk ayah. aku tak ingin membahas tentang perceraian yang dialami oleh ayah dan ibu kandungku. “Za, sana mandi. nanti kamu kesiangan ke kampus” suruh Mama Gina. “iya mi” aku bergegas menuju kamar mandi dan segera bersiap. aku Reza (nama samaran), mahasiswa ekonomi tingkat tiga. tak lama aku bersiap-siap. dan aku sudah berada di meja makan untuk sarapan bersama. ayah sudah rapi dengan kemeja biru muda. adikku sudah berseragam sekolah. dan Mama Gina sudah berdandan cantik mengenakan kaus dan mengenakan rok coklat motif renda. “Za, hari ini ayah pergi ke luar kota. kamu jangan pulang malam ya” “lho? kok tiba-tiba ke luar kota. berapa hari yah?” tanyaku. “nggak lama kok, cuma lima hari. kamu jagain rumah. jagain adek kamu juga” “pasti donk yah” “terus, kalo Mama kamu butuh apa-apa tolong kamu bantu ya” “siap boss..!!” aku bergegas menuju kampus. ayahku akan pergi ke luar kota selama lima hari, dan tugasku pun bertambah. menjaga adikku Nina dan membantu Mama Gina jika beliau meminta bantuan. siang hari aku sudah kembali kerumah. aku ingat amanat yang diberikan ayahku. tak ada waktu keluyuran selama ayah berada diluar kota. jika siang hari rumahku layaknya kuburan. sepi. hanya Mama Gina yang menjaga rumah dan menyiapkan makan siang untukku dan adikku. “Za..Reza..” panggil Mama dari dapur. aku bergegas menuju dapur. “iya mi. kenapa mi?” “bantuin Mama donk. tolong beliin gula di warung di ujung jalan sana” “iya mi” aku bergegas membeli pesanan Mama. “ini mi gulanya” tak lama aku sudah kembali dan memberikan pesanan Mama. “iya, makasih ya Za” rumah kembali sepi. Mama Gina masuk kedalam kamarnya. sedangkan aku, sibuk didepan laptopku. perasaan bosan mulai menyerang. aku menuju ruang tamu. menyalakan televisi dan menonton acara siang hari. tak ada yang membuat perasaan bosan hilang. sepi masih merasuki rumahku. aku berbaring di sofa. merebahkan tubuhku membuat nyaman. kulihat sekilas, pintu kamar ayahku terbuka sedikit. terlihat rapi dari luar. ranjang besar dengan sprei berwarna coklat. pasti sungguh nyaman. aku memicingkan mata agar lebih jelas. astaga. baru kali ini kulihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Mama Gina sedang tidur telengkup berbalut daster tipis. lekukan pantatnya sungguh indah. daster agak terbuka di bagian paha. kulitnya sungguh putih mempesona. seketika penisku tegang. otakku menangkap sinyal kotor. syaraf-syarafnya bekerja. menyimpan pemandangan indah dalam file otakku. pemandangan pantat dan paha ibu tiriku. tak kupalingkan pandanganku dari tubuh Mama sedikitpun. Mama merubah posisi tidurnya, ia terlentang. bagian kerah lehernya merosot. garis indah diantara lekukan kedua payudaranya terlihat. penisku makin tegang. ada fantasi yang bermain dalam otakku. pahanya makin lebar terbuka. aku makin gelisah dengan apa yang aku rasakan. isi kepalaku berkecamuk. bathinku bergemuruh. hasratku memuncak. ingin kugagahi Mama. penisku makin meninggi. jarum-jarum didalam jam dinding terus bergerak. angka demi angka ia lewati. begitu pula diriku. detik demi detik menikmati pemandangan tubuh indah Mama. apa yang harus kulakukan? aku bangun dari sofa. mendekat kedepan kamar Mama. mengintip, memincingkan mata. keringat membasahi dahiku. suasana dalam kamar Mama cukup terang. sehingga jelas terlihat lekukan indah payudara berbalut daster tipis. tonjolan putingnya menyeruak, terlihat amat jelas. aku makin gelisah. terus kupandangi tubuh Mama. tekadku bulat. masuk kedalam kamar Mama. perlahan aku masuk kedalam kamar Mama. dengan langkah hati-hati. kututup gordyn kamar Mama. suasana kini remang-remang. masih dengan gerakan perlahan aku merebahkan tubuhku disamping Mama. semoga ia tidak terbangun oleh gerakku. kini aku sudah berada tepat disamping Mama. Mama nampak sangat pulas. wajahnya tepat didepan wajahku. tanganku gemetar. dadaku naik turun. Mama merubah posisi tidurnya. kali ini ia membelakangiku. pantatnya tepat berada didepan penisku. tanganku memeluk tubuh Mama. kudekatkan tubuhku, semakin dekat. penisku menyentuh pantat padat milik Mama. aku menikmati moment ini. perut Mama kuusap-usap dengan pelan. penisku bergetar. tiba-tiba Mama terbangun… “Za.. ngapain ka…” belum sempat Mama meneruskan kata-katanya, bibirku kusarangkan di bibirnya. kulumat dengan buas. Mama sempat berontak, namun segera kutindih tubuhnya. tangannya kurentangkan. kupegang erat agar ia tak berontak. namun kakinya lepas dari pengawasanku. ia menendangku. aku terpelanting kebelakang. “mau apa kamu?” “a..a..anu aku..aku..” “anu apa?” Mama membentakku keras. aku makin ciut. bodohnya diriku. aku mengutuk perbuatanku. “ma..ma..maaf mi. aku..aku..” “sini kamu!” kali ini dengan nada yang rendah Mama memanggilku. menyuruhku mendekatinya. “kamu kenapa? kangen sama pacar?” tanya Mama. “eng..enggak mi. aku cuma..cuma..cuma” “Mama ngerti kok. sini!” Mama memelukku erat. hasratku muncul kembali. penisku menggeliat dan meninggi. mungkin Mama merasa ada gerakan di penisku. ia memlukku erat. sangat erat. hingga penisku menyentuh vaginanya. penisku pun bergetar kembali. Mama melepas pelukannya. ia tersenyum. “aku sayang sama Mama…” bisikku ditelinga Mama. sembari menghembusakan hawa panas ke telinga Mama. “Mama juga sayang sama kamu Za. tapi apa harus seperti ini?” tanya Mama. suaranya lirih. riuh rendah. “aku tau, ini perbuatan yang nggak seharusnya. tapi kita kan nggak ada hubungan darah. kenapa nggak dicoba?” lanjutku meyakinkan Mama. “aku sayang sama Mama…” kembali kubisikan ke telinga Mama. Mama terdiam… Mama melepas pelukannya, tangannya masih merangkul lenganku. wajahku maju mendekati wajah Mama. bibirku menempel di bibir Mama. dan Mama hanya diam saja. ini adalah tanda bahwa ia setuju. segera kulumat dengan perlahan dan memainkan irama dalam berciuman dengan Mama. ia membalas dengan penuh penghayatan. matanya terpejam. seolah menikmati permainan bibir dan lidahku. lidahku bermain lincah. bergerak ganas dalam mulut Mama. ia pun membalas dengan goyangan lidahnya. nakal. liar. menggoda. tangan Mama mulai meraba-raba celanaku. pensiku tegang maksimal. aku pun tak mau kalah. tanganku menggerayangi payudaranya. daster masih terpasang di tubuhnya, namun lekukan indahnya bisa kurasakan dengan tanganku. ayahku sungguh beruntung. sedikit kuremas-remas payudaranya. bulat. kemudian perlahan mengeras. putingnya kupilin-pilin. jariku menari indah menggerayangi putingnya. Mama terlihat sangat terangsang. dan kami masih berciuman. akibat permainan jariku pada putingnya, permainan bibir Mama menjadi sedikit agresif. ia seolah bernafsu. lidahnya kini bermain didalam mulutku. aku pun makin terangsang, tangan Mama giat menggerayangi celanaku. tempat bersarangnya penisku. kini ia mulai merogoh isi dalam celanaku. membuka kancing jeans-ku. menurunkan resletingnya. penisku di cekal erat. kami masih berciuman. Mama merebahkan tubuhnya diatas ranjang. kami masih terus berciuman. Mama terlentang. payudaranya tergambar jelas. bulat dan puting yang sedikit menonjol keluar. karena daster yang Mama kenakan sangatlah tipis. aku berada diatas tubuh Mama. ia melepaskan ciuman kami. kemudian melepas daster tipisnya. jelas terlihat payudara bulat indah. aku menelan ludah. Mama melepaskan celanaku. melepaskan cd-ku. penisku menjulang tinggi. berurat dan berbulu lebat. aku melepas kaus oblongku. dan kini kami berdua sudah benar-benar bugil. Mama masih kutindih. ia mencengkram penisku. mengocoknya pelang. tanganhalusnya sangatlah berpangalaman. ia bangun, dan aku ditindihnya. Mama menjilati leherku. geli. aku sangat terangsang. bulu romaku berdiri tegak. ia terus memainkan lidahnya. lidahnya turun ke puting kecilku. menjilatinya dengan penuh perasaan. aku bergidik menahan geli. sesekali Mama menyedot putingku. menggigitnya. aku mendesah. terus Mama meainkan lidahnya. puncaknya sampai kepada penisku. awaknya ia hanya menjilati ujung kepala penisku. nikmatnya luar biasa. mataku hingga terpejam merasakan nikmat. setelah menjilati kepala penisku, Mama melahap seluruh batang penisku. melumatnya hingga basah. memainkan penisku dalam mulutnya. mengocoknya dengan mulutnya. tanganku meremas kuat sprei. lidahnya lincah bermain. menari indah pada penisku. makin buas Mama melumat penisku. hingga air maniku hampir mau keluar. “mi..aku..aku mau keluar” “keluarin aja Za. ayo keluarin!” Mama terus memainkan lidah dan mulutnya pada penisku. dan akhirnya… air maniku kumuntahkan didalam mulut Mama. banyak. cukup banyak dan kental. Mama terus memompa panisku. hingga tetes terakhir air maniku. nikmat. sungguh nikmat. tak ada nikmat yang lebih nikmat selain moment ini. Mama menelan seluruh air maniku. kali ini ia merebahkan tubuhnya. membuka pahanya lebar-lebar. ia menuntun kepalaku untuk menjilat vaginanya. awalnya aku enggan, namun saat melihat klitorisnya yang bersih dan vagina yang terawat. perasaan enggan segera memudar, menjadi perasaan ingin luar biasa. kujilati vagina Mama dengan buas. lidahku menari lincah memainkan klitoris Mama. Mama mendesah dengan rajin. matanya mengerjap. tangannya meremas sprei dengan kuat. bulu romanya berdiri, hasratnya memuncak. “aaaaaahhh..aaaaahhh” kepalaku dibenamkan Mama, tangannya mendorong kuat kepalaku. agar permainan lidahku makin aktif. aku terus menggerayangi vagina Mama dengan lidahku. basah. sangat basah. sesekali tubuhnya menggelinjang. menikmati. sangat menikmati. kusedot-sedot vaginanya. Mama makin mendesah. vaginanya basah. klitorisnya memerah. dan tubuhnya bergetar hebat. dan cairan hangat keluar dari vaginanya. ia klimaks. Mama membuka lebar pahanya. ia terlentang dengan paha terbuka. vaginanya memanggil-manggil. bulu-bulu tipisnya hitam menggambarkan keindahan. kulitnya yang putih mempesonaku. klitorisnya tipis menyiratkan keangkuhan wanita modist nan cantik. pahanya bersih tak bernoda. betisnya membentuk lekukan sempurna. pinggangnya seperti gitar, membuat lelaki manapun kalap. penisku tegang tingkat tinggi. tidak terlalu panjang, namun elegant dengan urat mengelilingi batangnya. layaknya sungai nil yang membentang panjang di tanah kekuasaan Fir’aun dahulu kala. penisku telah siap memasuki vagina. tangan Mama menuntun penisku memasuki vaginanya. dengan perlahan dan seksama, penisku terbenam didalam vagina Mama. hangat. menjepit. namun, kenyal. Mama sempat mendesah pelan. kemudian aku memulai aksiku. menggerakkan pinggulku maju mundur. penisku masuk dan keluar. seiring desahan Mama yang makin sering. aku pun menikmatinya. kekasihku pun tak mempunyai vagina senikmat milik Mama. geli yang sangat geli. aku terus menggenjot penisku. sambil sesekali meremas payudara bulat Mama. kupilin-pilin putingnya. Mama makin bernafsu. ia bahkan memelukku erat. aku masih dengan kesibukanku, memanjakan penisku didalam vagina milik Mama. aku makin buas. aku makin liar. aku makin nakal. dan aku makin bergairah. kali ini dengan tempo yang cukup cepat, penisku melesak masuk kedalam vagina Mama. pinggulku makin kencang. dan desahan Mama makin kuat. “aaaaaaahhh..Rezaaa..” “uuuuhh..terus Za..te..teruuuss” “aaaaahhh..” aku mencabut penisku dari vagina Mama. Mama bangun dan melumat penisku dengan mulutnya. ini sungguh nikmat. kemudian Mama memasang posisi seperti anjing. doggy style yang biasa kudengar. lubang anusnya terlihat jelas. bersih tanpa bulu. bokonya padat dan cukup besar. penisku sudah siap kembali bermain didalam vagina Mama. Mama memberi isyarat agar penisku segera beraksi. Mama tak ingin kehilangan momentum. tanpa banyak cakap kutusuk vagina Mama dengan penisku. Mama kembali mendesah. segera kumainkan irama. payudaranya bergoyang-goyang. bulat, indah dengan puting mungil miliknya. tempo genjotan kupercepat. tubuh Mama bergetar hebat. dan aku pun merasakan nikmat. desahan demi desahan kembali terlontar dari mulut Mama. “Za..ma..ma..Mama mau keluar Za” “aaaaaahhhh…aaaahhhh” satu desahan kuat menandakan Mama klimaks untuk yang kedua kalinya. tubuhnya bergetar makin hebat. lebih kuat dari sebelumnya. payudaranya kembali mengeras. penisku masih bergoyang memainkan irama. urat-urat yang mengelilingi batangnya mengeras. Mama masih mendesah, klimaks yang kedua kali membuat ia menikmati permainanku. masih dengan doggy style, kupeluk tubuh Mama dengan erat. sambil meremas payudaranya. peluh membasahi dahi Mama. begitu pula dahiku. aku masih terus menggenjot pinggulku. penisku masih bermain-main. penisku masih aktif beraksi. dan sebentar lagi, aku pun hendak klimaks. “mi… Reza..ma..aaaaahhh..mau ke..ke..aaaahh..keluar” “aaaaahhh..keluarin aja didalem Za” selang beberapa detik, air maniku membanjiri vagina Mama. hangat. disusul dengan desahan Mama yang cukup keras. terus kupompa air maniku, dengan gerakan maju mundur. basah. vagina Mama basah. aku lemas. nikmat yang teramat nikmat. dengkulku lemas. tubuhku letih. kucabut penisku dan kurebahkan tubuhku disamping Mama. penisku masih tegang, namun kemudian melemas. Mama tersenyum dan mencium bibirku denga mesra. meninggalkanku diatas ranjang yang keletihan. ia beranjak ke kamar mandi. dan siang itu kami tidur bersama. aku bercinta dengan ibu tiriku sendiri. setelah kejadian siang itu. jika ada kesempatan, tak segan-segan kami kembali bercinta. End

Back to posts
HOME